TIDAK PILIH KASIH
“Dan bukankah kaumku yang paling hina
dari segala kaum suku Benyamin?
Mengapa bapa berkata demikian kepadaku?”
(1 Samuel 9:21)
“Hai Tanto, kita sudah lama tidak main bersama,” kata Didi. “Iya, sejak rumahku digusur, tidak ada lagi yang mau berteman denganku,” jawab Tanto. “Kalau begitu, ayo kita main, To!” ajak Didi kepada Tanto sambil tersenyum. Tanto pun merasa sangat senang karena Didi masih mau berteman dengannya di saat teman-teman lain menjauhi dirinya.
Adik-adik, mari kita membaca Kitab 1 Samuel 9:17-21. Saul minder saat Samuel menyatakan secara tidak langsung bahwa Saul akan menjadi raja atas Israel. Saul merasa tidak layak, sebab ia berasal dari suku bangsa yang terkecil di Israel.
Adik-adik, Tuhan tidak memandang fisik atau wajah. Tuhan melihat hati manusia. Oleh sebab itu, perbedaan yang ada dalam diri setiap orang jangan digunakan untuk menilai, apalagi menyalahkan seseorang. Kasih seharusnya membuat kita dapat menghormati perbedaan. Ayo, Adik-adik, kenali seseorang dengan baik sehingga kita dapat berteman dengannya.
Doa: Bapa di Surga, berikanlah aku hati yang mengasihi dan tidak pilih kasih, karena Engkau sudah mengasihi aku lebih dulu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama