DIIKAT MASA LALU
Tetapi Yesus berkata:
“Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang,
tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
(Luk. 9:62)
Setiap kali berbicara tentang suaminya, ia kelihatan sangat terpukul. Tampak jelas bahwa ia sangat terluka oleh ulah suaminya sehingga jiwanya cukup terguncang. Walau sekarang mereka tidak lagi tinggal bersama, tetapi belum pernah ada perceraian yang resmi. Anak yang ditinggalkan ayahnya pada usia tiga bulan, kini sudah menginjak usia lima tahun. Kini ia membutuhkan lebih banyak biaya untuk menyekolahkan anaknya, tetapi kenangan masa lalu yang terus menghantuinya membuat dia tidak dapat bekerja dengan tenang. Bahkan ia sering sekali jatuh sakit karena berbagai hal.
Sebagai anak Tuhan, tentu saja sikap ibu itu kurang tepat. Memang masa lalu tidak dapat kita ubah, tetapi masa depan dapat kita bentuk dan kita gapai bersama Tuhan. Seharusnya kemarahan dan kebencian tidak menguasai hati dan hidup kita, karena itu bisa membuat kita menjadi lemah dan tak berdaya. Yesus mengajak setiap orang untuk memikirkan masa depan. Setiap orang pasti punya bagian dari masa lalu yang kurang menyenangkan, tetapi sebaiknya kita tidak terikat oleh hal itu, sehingga kita dapat berpikir dengan tenang. Bukankah kita sudah dimerdekakan oleh Kristus? Termasuk juga masa lalu kita, sudah dibebaskan oleh-Nya.
DOA:
Tuhan, mampukan kami untuk mengampuni dan melupakan
masa lalu kami sehingga kami dapat bekerja dan berpikir
dengan baik. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama