HIKMAT ALLAH
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!
Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya
dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
(Rm. 11:33)
Seorang gembala sedang berteduh di bawah pohon ceri sambil memperhatikan domba-dombanya makan rumput di sekitar kebun semangka yang sedang berbuah. Tiba-tiba terpikir olehnya, mengapa Allah kurang bijak menciptakan semangka dengan batang yang kecil sehingga mereka terpaksa tergeletak di tanah, sedangkan ceri yang buahnya kecil, batangnya besar. Mestinya pohon semangka besar sehingga buahnya bergantung, tidak kotor di tanah, dan pohon ceri kecil sehingga bisa merambat dengan buah yang kecil. Lalu, ia memetik semangka dan menggantungkannya di pohon ceri tempatnya berteduh. Dengan puas ia memandang karyanya dan tertidur dihembus angin semilir. Tiba-tiba ia kaget sebab semangka yang digantungnya jatuh menimpa dirinya. Rupanya tangkainya tidak kuat menahan beratnya.
Kita sering merasa apa yang ditetapkan Tuhan atas hidup ini tidak bijak atau adil. Misalnya, mengapa harus ada musim kemarau sehingga orang-orang kekurangan air, atau ada orang miskin banyak anak, sedangkan ada orang kaya yang tidak puna anak. Dan masih banyak lagi protes kita kepada Allah. Namun, yakinlah bahwa Allah tidak pernah bertindak gegabah. Hikmatnya tak terselidiki, dan jalannya tak terselami.
DOA:
Tuhan, tolong kami menerima segala jalanmu yang penuh hikmat,
yang memelihara dan menuntun hidup kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama