ADA WAKTU UNTUK MENINGGAL
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal,
ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam ….
(Pkh. 3:2)
Saya pernah meminta kepada Tuhan, kalau boleh kiranya Tuhan memberi saya usia cukup sampai dengan tujuh puluh tahun saja. Saya ingin hidup berarti bagi sesama dan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Ketika usia saya mendekati 69 tahun dan pada suatu hari saya sesak nafas hingga kemudian dirawat di sebuah rumah sakit jantung, saya pikir, saat untuk istirahat dalam damai bersama Tuhan sudah hampir tiba. Maksudnya, sudah dekat ajal. Apakah ada perasaan takut atau cemas? Sama sekali tidak. Ya, kapan saja Tuhan dapat memanggil kita meninggalkan dunia ini. Selain itu, kapan saja kita pun dapat ditinggalkan oleh kekasih atau orang yang kita sayangi. Orang meninggal tidak harus yang lansia, tidak juga harus mengalami sakit parah terlebih dahulu, tapi dapat sewaktu-waktu.
Sobat Lansia, apakah kita sudah siap jika sewaktu-waktu tiba-tiba ditinggalkan untuk selama-lamanya oleh orang yang kita sayangi tanpa pesan apa pun? Atau sudah siapkah kita jika sewaktu-waktu Tuhan memanggil kita meninggalkan dunia ini dan tinggal dalam damai bersama Dia? Kapan waktunya, tak ada seorang pun yang tahu, tapi pasti saat itu akan tiba. Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, kita harus siap.
DOA:
Tuhan, tolong kami untuk menghadapi hari ketika kami bertemu dengan Engkau selama-lamanya dengan siap, sehingga kami akan bersuka cita jika waktu itu tiba. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama