Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan

menurut kemampuan mereka,

bahkan melampaui kemampuan mereka.

(2 Korintus 8:3)

Lisa berasal dari keluarga sederhana. Mamanya me­nitipkan roti untuk dijual di kantin demi mendapat­kan uang. Meskipun tidak memiliki banyak uang, Lisa suka menolong orang lain. Ketika sekolah berkunjung ke sebuah panti asuhan, Lisa membawa banyak roti untuk dibagikan. Kiki dan Didi memuji tindakan Lisa ini. Keadaannya yang terbatas tidak menjadi hambatan untuk peduli dan berbagi.

Adik-adik, kepedu­lian terhadap sesama tidak dapat dibatasi oleh apa pun. Kita bisa menyatakannya dengan berbagai cara dan bentuk. Syaratnya adalah memiliki hati yang peduli, seperti je­maat di Makedonia. Mari kita baca kisahnya di 2 Korintus 8:1-5! Jemaat Makedonia adalah jemaat yang miskin; mereka tidak memiliki banyak uang. Ketika mereka mendengar jemaat di Yerusalem membutuhkan pertolongan, mereka segera membantu. Mereka memberikan bantuan melalui Paulus untuk jemaat di Yerusalem.

Adik-adik, milikilah hati yang peduli. Hati yang peduli dapat mendorong kita untuk menolong sesama.

Doa: Bapa di Surga, berikanlah aku hati yang peduli, sehingga aku dapat membantu sesama. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.