TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya

berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh,

tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

(Mzm. 37:23-24)

Sejak saya menjalani operasi kedua lutut, di bagian belakang mobil kami selalu diletakan sebuah tongkat penopang. Tongkat itu sengaja diletakkan di situ supaya jika sewaktu-sewaktu saya harus berjalan naik tangga, tongkat itu dapat dipakai menolong menopang tubuh saya. Dengan tongkat itu, kaki saya dapat terangkat dan melangkah lebih mantap, sehingga tubuh saya dapat tetap berdiri tegak. Sejak menjalani operasi lutut, saya sering takut berjalan sendiri, apalagi dalam kerumunan orang banyak. Saya trauma, takut tiba-tiba ada yang menerjang saya dan saya terjatuh.

Lansia yang pernah jatuh dan membutuhkan tongkat, pasti sering dihinggapi perasaan takut dan cemas. Rasa takut itu kita rasakan juga ketika kita menyadari bahwa kita mudah jatuh sakit. Kadang-kadang rasa kesepian datang menyerang, namun kita merasa lebih nyaman jika berada di rumah saja. Pemazmur mengingatkan bahwa Tuhan adalah Penopang kita. Dalam kehidupan ini, jangan biarkan diri kita dikuasai ketakutan, karena Tuhan akan menyertai kita, di mana pun kita berada. Mungkin saja kita terjatuh, tapi Tuhan tidak akan membiarkan kita kehilangan pegangan. Percayalah, Tuhan sendiri yang akan menopang tangan kita.

DOA:

Tolong kami, Tuhan, agar tetap meyakini tuntunan tangan Tuhan.

Topang kami, agar sekalipun kami lemah,

kami boleh tetap melangkah dengan berani bersama Tuhan. Amin.