KEBAIKAN TUHAN
Mazmur 116:1-2; 12-19
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku?
(Mzm. 116:12)
“Saya tidak mau lagi datang ke gereja, orang-orangnya menyebalkan, suka membicarakan keburukan orang lain,” kata seorang pemuda kepada pendetanya. “Baik, saya paham alasanmu. Kamu boleh tidak datang lagi ke gereja setelah melakukan satu hal, yakni bawalah gelas berisi air ini keliling gereja dan kembali ke saya, tanpa ada satu tetes air pun yang tumpah.” Pemuda itu segera mengangkat gelas yang berisi penuh air, lalu berjalan keliling gereja dan tiba dengan gelas yang masih penuh air. “Bagaimana? Apakah kamu melihat orang-orang yang membicarakanmu tadi?” tanya pendeta itu. Pemuda itu menjawab, “Bagaimana mau melihat ke orang-orang, kalau saya sibuk melihat ke gelas dan menjaga air tidak tumpah?”
Pemazmur menyadari akan kebesaran dan kebaikan Tuhan di sepanjang hidupnya, serta keterbatasan dirinya untuk dapat membalas kebaikan Tuhan. Itulah sebabnya, ia memberikan sebuah pertanyaan reflektif: bagaimana caranya dia dapat membalas kebaikan Tuhan?
Pertanyaan reflektif yang sama harus ditanyakan kepada kita masing-masing. Dengan apakah kita akan membalas kebaikan Tuhan? Saat kita beribadah, kita melakukan pelayanan, kita bekerja, kita berkeluarga maka itu semua seharusnya kita lakukan dalam rangka membalas kebaikan Tuhan. Jika itu yang menjadi motivasi kita dalam melakukan segala sesuatu, maka kita tidak akan sibuk dengan penilaian orang lain.
DOA:
Biarlah kami boleh terus merasakan dan mengalami kebaikan-Mu, Tuhan,
dan membalasnya dengan seluruh hidup kami. Amin.
Mzm. 116:1-2, 12-19; Kej. 21:1-7; Ibr. 3:1-6
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama