KALA LEMAH TAK BERDAYA
Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu;
tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku.
(Mzm. 61:3)
Ketika usianya 70-an tahun, ibu kami masih sering bepergian ke luar kota seorang diri. Jika kami berjalan bersama dan menggandengnya, ia sering mengibaskan tangan kami dan berkata, “Saya masih dapat berjalan sendiri!” Hingga pada suatu hari, ketika ia mengenakan bajunya sambil berdiri, kakinya terkait pada ujung celana panjang yang dikenakannya, dan terjatuh. Sejak saat itu, jika bepergian ia sering minta dituntun karena takut terjatuh. Memang kita yang sudah lansia juga harus berhati-hati agar tidak terjatuh, karena kita bisa saja terkilir, patah tulang, dan sebagainya.
Rupanya Daud juga pernah mengalami takut, bahkan trauma ketika ia sedang merasa lemah dan lesu. Ia merasa perjalanan hidup ini seperti mendaki gunung yang tinggi. Bukankah kita juga sebagai lansia sering merasa lelah dan lemah? Dalam perjalanan hidup, kadang-kadang kita merasa sangat lesu dan tak bersemangat, padahal kita masih harus terus berjalan. Dalam keadaan demikian, jangan lupa untuk terus memohon kepada Tuhan, agar dalam ketidakberdayaan kita, kita dimampukan oleh-Nya. Betapa pun lemahnya kita, mintalah Tuhan senantiasa menuntun kita hingga tiba di tempat tujuan.
DOA:
Tuhan, kiranya tangan Tuhan senantiasa memegang tangan kami
dengan kuat. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama