SANZARU
Ulangan 31:9-13
“… supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu,
dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini ….”
(Ulangan 31:12)
Mizaru, Iwazaru, dan Kikazaru adalah filosofi kuno dari Jepang yang disebut Sanzaru; digambarkan lewat tiga ekor monyet yang menutup mata, menutup mulut dan menutup telinga. Kamu mungkin pernah melihatnya; ya, kamu dapat menemukannya dalam emoticon di aplikasi chat. Namun, pepatah ini sudah ada sejak abad ke-17 di Kuil Tosho-gu, Nikko, Jepang. Nasihat ini malah relevan juga di tengah deras dan terbukanya arus informasi di sekitar kita. Kadang, kita bisa salah berucap, juga menjadi salah bertindak, bahkan apa yang kita lihat mungkin tidak sepenuhnya benar dan baik. Sebab, dunia kita sekarang ini adalah dunia yang ramai dan “berisik.” Banyak orang berbicara tentang dirinya sendiri, juga ada banyak kata yang sia-sia, seperti gosip, umpatan, kemarahan, juga keluhan. Akibatnya, di tengah kebisingan itu, menjadi sangat sulit bagi kita untuk “mendengar.”
Musa -sebelum berpisah- memerintahkan seluruh umat Israel berkumpul, supaya mereka mendengarkan hukum Tuhan (Taurat). Mendengar adalah proses belajar pada masa itu, sehingga membutuhkan konsentrasi, kejernihan hati, agar dapat menangkap pesan yang disampaikan dan kemudian melakukannya. Musa ingin agar kelak setelah ia tiada, bangsa Israel terus melekat kepada Tuhan melalui kemauan untuk belajar pada Taurat-Nya.
Teens, Tuhan Yesus dan Rasul Paulus dalam bagian lain di Alkitab juga berpesan, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 13:9); “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Untuk itulah di era “bising” saat ini, mari mengasah kepekaan terhadap Tuhan lewat kesetiaan untuk mendengar firman-Nya. Semakin banyak mendengarkan kamu akan semakin mengerti; semakin mengerti membuatmu makin percaya, dan dengan semakin percaya membuat hidupmu semakin berdampak. Maka, mulailah untuk melatih diri belajar melakukan yang baik dan benar; dimulai dengan mendengarkan.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama