KESEMPATAN KEDUA
Ulangan 10:1-11
… kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia
yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana … melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus ….
(1 Petrus 1:18-19)
Teens, dalam bacaan hari ini Tuhan meminta Musa kembali memahat dua loh batu “baru” yang serupa, juga sebuah tabut kayu untuk menyimpannya. Sebelumnya kita tahu bahwa kedua loh batu pertama yang memuat 10 firman itu telah dihancurkan. Tetapi, peristiwa ini bukan sekadar sebuah “pembaruan” benda, seperti ganti handphone atau jam tangan. Ada perjalanan spiritual dan makna iman yang Tuhan hadirkan di dalam kesempatan kedua ini. Setelah loh batu “baru” itu dibawa turun lalu Israel melanjutkan perjalanan ke Mosera, Harun pun mati dan dikuburkan. Tetapi, kematian Harun tidak menjadi akhir dari masa keimaman. Tuhan melanjutkan riwayat keimaman Israel melalui Eleazar dan suku Lewi. Tuhan terus memberi kesempatan yang baru!
Panggilan hidup baru dari peristiwa loh batu ini memiliki dua makna. Pertama, suku Lewi dikhususkan untuk pelayanan Tuhan dan menjadi “buah sulung” di antara keduabelas suku Israel. Artinya, harus ada kesungguhan dan kualitas hidup beriman di tengah bangsa Israel yang berpedoman pada 10 firman yang tertera di loh batu itu. Kedua, melalui kehidupan para Lewi yang wajib ditunjang oleh suku-suku Israel lainnya, mereka tetap dipanggil untuk memiliki kepedulian terhadap sesama saudara. Di sinilah Tuhan menetapkan Israel menjadi contoh kehidupan yang utuh di dalam aspek iman, spiritual dan juga sosial.
Teens, bukan sekadar kali kedua, kita justru diberikan kesempatan emas oleh Tuhan. Sebab, Ia telah menebus kita dari cara hidup yang sia-sia (bdk. 1Pet. 1:18). Malahan bukan sekadar dengan perintah dalam loh-loh batu atau peran imam yang harus terus mengingatkan kita, tetapi Kristus sendiri yang menebus kita dengan darah-Nya yang mahal. Karena itu, jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan, yakni kehidupan di dalam dosa dan perlawanan terhadap Allah. Biarlah firman-Nya terpatri dalam “loh hati” kita dan nyata dalam kehidupan dengan sesama. Marilah kita bersyukur selalu, jangan menyia-nyiakan kesempatan dari Tuhan!
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama