Yohanes 14:1-14

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.”

(Yoh. 14:2)

 

 

 

 

Ketika berpikir tentang surga, tidak sedikit orang menduga bahwa ada begitu banyak rumah berdiri di surga. Rumah-rumah itu terbuat dari emas. Jalan-jalannya dilapisi emas dan berlian. Ada rumah yang besar dan ada rumah yang kecil. Orang mengira rumah besar pastilah untuk orang yang sangat saleh dan rumah kecil untuk orang yang kadar salehnya biasa. Repotnya lagi, sejumlah rohaniwan mengatakan, “Tiap jiwa yang kita tobatkan akan menjadi batu bata bagi rumah kita di surga.” Satu jiwa setara dengan satu batu bata?

 

 

Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang rumah Bapa, Ia tidak sedang menjelaskan soal bangunan, struktur, jumlah atau kondisi hunian di surga. Ungkapan “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal” harus dipahami sebagai sambutan Allah Yang Mahaluas atas umat manusia. Siapa saja yang mau percaya dan rindu hidup bersama Allah, pasti disambut dan bisa tinggal bersama-Nya di surga. Surga itu suatu kehidupan tanpa batas; entah batas waktu, batas wilayah, batas harga atau batas muatannya. Untuk masuk ke sana, Tuhan Yesus memberi caranya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (ay. 6). Barang siapa ingin berjumpa dan tinggal bersama Bapa di surga, ia haruslah meyakini Yesus sebagai jalan yang benar, sumber hidup dan dasar kebenaran yang sejati.

 

 

Youth, kita memang tidak bisa memastikan seperti apakah kondisi Kerajaan Surga. Adakah bangunan di sana? Kita tidak mengetahuinya. Akan tetapi, kita percaya bahwa di sana tidak ada derita, kematian atau tangisan. Hanya ada kebahagiaan di surga. Itu adalah rumah Allah yang mulia. Setialah dalam Kristus. Janganlah gelisah. Kelak, kita akan menikmati surga-Nya.

 

 

1. Pada ayat 8-11, apa permintaan murid dan apa jawaban Yesus bagi mereka?
2. Apakah kamu begitu mendambakan surga? Bagaimana kamu mengejarnya?

 

 

Pokok Doa: Pengharapan yang teguh pada Kristus dan Kerajaan Surga-Nya.