1 Petrus 1:8-12

Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya.

(1Ptr. 1:8)

 

 

 

Duo minions. Itulah julukan bagi pebulutangkis ganda putra Indonesia: Kevin Sanjaya dan Markus Gideon. Pada 2018, prestasinya begitu mengagumkan: memenangi 8 gelar di seri turnamen BWF ditambah 1 medali emas Asian Games 2018. Prestasi tersebut melampaui pencapaian di tahun 2017, di mana mereka hanya meraih 7 gelar juara saja. Mereka tidak puas hanya karena sudah meraih banyak gelar. Mereka tetap berlatih keras dan bertanding cerdas, sehingga juara menjadi upahnya. Gelar juara memang menjadi tujuan utama setiap atlet. Namun, atlet yang hebat tidak berhenti berlatih hanya karena sudah pernah meraih gelar juara.

 

 

Semangat yang serupa itu bisa kita jumpai dalam teks Alkitab yang kita baca hari ini. Penulis surat 1 Petrus memuji umat yang dituju oleh surat ini. Sekalipun umat telah mencapai tujuan imannya, yakni keselamatan, umat tetap percaya dan mengasihi Yesus. Hebatnya lagi, kepercayaan dan kasih umat dinyatakan kepada Yesus, sekalipun mereka belum pernah melihat-Nya. Ini berarti, beriman adalah sebuah gerakan yang terus maju, tidak berhenti pada satu titik. Mungkin saja di dalam gerakan tersebut ada masalah dan hambatan yang muncul, namun hal itu tidak menghentikan tindakan iman.

 

 

Youth, begitu juga dengan kehidupan kita, memiliki dan mencapai tujuan adalah baik. Saat tujuan tercapai, jangan lantas berhenti karena merasa sudah puas. Tirulah para atlet yang terus berlatih dan berjuang sekalipun sudah bergelimang prestasi. Hidup beriman adalah sebuah gerak maju yang menuntun kita terus melangkah sampai pada waktu penggenapan dari-Nya tiba.

 

 

1. Apa yang dipuji dari umat oleh penulis 1 Petrus (lih. ay. 8)?
2. Jika dirimu usai berprestasi, apa yang mendorongmu untuk terus maju?

 

 

Pokok Doa: Keteguhan hati untuk mengerjakan apa yang benar.