Filipi 4:4-8

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!

Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

(Filipi 4:4)

Depresi memang selalu dihubungkan dengan perasaan sedih. Depresi bukan rasa sedih biasa, melainkan rasa sedih yang mendalam dan berakibat pada psikis dan juga fisik seseorang. Orang depresi biasanya mengalami rasa sedih tanpa tahu alasannya. Kalau sampai kronis, meskipun tampak normal, seseorang akan terlihat terus-menerus tidak bahagia. Jim Carey adalah salah satu aktor komedi yang pernah mengalami depresi setelah mengalami kegagalan kedua kalinya. Ia mencoba mencari bantuan psikiater dan mengonsumsi obat antidepresan. Mengurangi ketergantungan obat, Jim berusaha untuk selalu berpikiran positif. Setiap bangun tidur, ia mengafirmasi dirinya bahwa hidup itu menyenangkan.

Rasul Paulus dalam suratnya mengingatkan jemaat Filipi untuk tetap bersukacita senantiasa dalam Tuhan. Salah satu cara bersukacita adalah dengan tidak khawatir tentang apa pun, tetapi menyatakan dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Pada saat bersukacita dan menyerahkan segala kekhawatiran, Paulus meyakini bahwa damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran jemaat dalam Kristus Yesus. Di tengah penderitaan yang dialami jemaat Filipi, Rasul Paulus meminta mereka tetap bersukacita, seperti apa yang ia alami sebagai pemberita Injil yang kerap kali mengalami penderitaan.

Menurut penelitian kesehatan, orang yang mampu bersukacita dan gembira tidak rentan sakit. Sukacita dalam diri seseorang akan membantu sel-sel baru yang mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Ia akan lebih sehat dibandingkan orang yang murung dan hidup dalam kekhawatiran. Menghindari depresi bisa dilakukan dengan tetap bersukacita senantiasa dalam Tuhan, sambil terus memikirkan hal yang benar, mulia, suci, manis, sedap didengar, semua yang disebut kebajikan.