Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus,

siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.

(Luk. 22:24)

Di tengah keadaan yang penuh ketegangan dan dalam situasi yang tidak pasti, beberapa murid Yesus ternyata menggunakan kesempatan untuk memperebutkan kedudukan. Masing-masing mereka ingin menjadi yang terbesar. Mereka berpikir dan berharap Yesus benar-benar berkuasa menjadi raja di dunia ini. Dengan dekat kepada-Nya maka mereka dapat memperoleh kedudukan dan jabatan. Mereka saling berebut. Mereka mengira salah satu di antara mereka akan mendapat kedudukan paling tinggi sebagai “tangan kanan” Yesus.

Sobat Lansia, jika kita memutuskan mengikut Yesus karena kita telah dipanggil oleh-Nya, jangan kita berpikir dan berharap memperoleh kedudukan dan jabatan. Justru kita harus tunduk kepada-Nya. Tunduk untuk taat dan setia mengikut Dia, meneladani- Nya dan melayani. Itu artinya kita diminta untuk peduli kepada orang lain, bukan mementingkan diri sendiri, apalagi mendapatkan kenyamanan. Doa, senyuman, sapaan, dan salam kita untuk orang-orang di sekitar kita adalah bagian dari pelayanan kita. Kita diutus menjadi saksi untuk memberitakan Kristus dengan tutur kata yang baik, perilaku yang sopan sehingga orang-orang mengenal Kristus melalui kehidupan kita.

DOA:

Tuhan Yesus, ajar kami untuk terus setia dan hidup bersama-Mu. Mampukan kami melayani melalui tutur kata dan tingkah laku kami. Amin