Ibrani 13:1-25

“Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau

dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

(Ibrani 13:5)

Saat pelajaran berlangsung, tiba-tiba ada panggilan penting bagi semua guru yang sedang mengajar di kelas. Tentu dengan pesan, agar selama ketidakhadiran guru di kelas, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung. Maka, guru pun meninggalkan sejumlah tugas untuk menjadi bahan diskusi kelompok. Coba kamu tebak! Menurutmu, apakah murid-murid itu akan mengerjakan tugas dengan serius? Tampaknya tidak ya.

Hari ini, kita membaca pasal terakhir dari Surat Ibrani. Dalam pasal 13 ini, kita menemukan rupa-rupa nasihat. Seperti lazimnya surat, maka nasihat ditutup dengan salam dan berkat. Rupa-rupa nasihat ini dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori. Pertama, nasihat mengenai bagaimana seharusnya kita memperlakukan sesama. Pesannya, kita hendaknya peduli pada orang yang lemah. Kedua, nasihat berkenaan dengan kesalehan pribadi atau menjaga kekudusan, termasuk jangan pernah membiarkan diri diperhamba oleh uang. Artinya, demi uang lantas menghalalkan segala cara. Ketiga, nasihat untuk tetap memegang teguh ajaran yang telah diterima, dan tidak membiarkan diri dipengaruhi oleh ajaran sesat. Keempat, nasihat untuk menghormati, menaati dan mendoakan para pemimpin.

Teens, mungkin kamu berpikir, “Meski kalau diringkas nasihatnya cuma empat, sebenarnya banyak dan sulit!” Betul, kamu tidak salah. Tetapi, akan lebih mudah jika semuanya dilakukan dengan kesadaran bahwa Tuhan ada bersama kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Jangan pernah berpikir nasihat ini untuk menambah beban hidup kita. Sebaliknya, semua nasihat ini untuk kebaikan kita. Kalau kita terbiasa melakukannya, maka semuanya akan lebih mudah. Ingat, seluruh halaman Surat Ibrani mengungkapkan betapa besarnya kasih Allah pada kita. Lantas, bagaimana kita akan membalas kasih-Nya?