PEMBAWA DAMAI
“Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
(Mat. 5:9)
Dengan wajah kesal Oma Sri mendatangi Oma Yati setelah kebaktian lansia. “Mantu zaman sekarang kurang perhatian. Mereka tidak tahu kalau aku kesepian. Aku tidak minta apa-apa kok, hanya ditelepon saja.” “Memang mantu-mantu kamu tidak pernah menelepon kamu?” ujar Oma Yati. “Nelpon sih, setiap hari Minggu.” “Oma Sri, kamu bersyukur kalau mantu-mantumu yang di luar kota masih memperhatikanmu. Kalaupun mereka hanya meneleponmu seminggu sekali, kamu harus maklum. Mereka kan semuanya bekerja. Pergi pagi, pulang malam. Belum lagi mereka harus mengurus cucu-cucu kamu. Lagian, tidak ada salahnya kalau kamu menelepon mantu-mantumu terlebih dahulu. Aku yakin mereka sayang kamu,” ujar Oma Yati.
Sobat Lansia, mungkin kita pernah mendengarkan keluh-kesah dari sesama lansia terkait relasinya dengan anak atau mantunya. Marilah kita mendengarkan keluh-kesah mereka dengan saksama. Dan yang paling utama adalah kita harus bersikap obyektif. Kita dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan positif, bukannya memperkeruh suasana. Dengan demikian, kita telah menjadi pembawa damai bagi sesama kita yang sedang mengalami relasi yang tidak baik dengan anak atau mantunya.
DOA:
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai bagi mereka yang
menghadapi masalah dalam keluarga. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama