Mazmur 128

Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion,

supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu ….

(Mzm. 128:5)

 

 

 

 

Setiap orang tentu menginginkan kehidupan keluarga yang bahagia, yang tercermin lewat ikatan persaudaraan yang begitu erat. Harapannya, dengan lekatnya persaudaraan maka sesama anggota keluarga akan dapat merasakan damai sejahtera dan penuh keharmonisan sepanjang kehidupan. Memang, untuk mewujudkan hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun hal itu juga bukanlah perkara yang mustahil asalkan kita mau menapaki hari-hari bersama dengan Tuhan.

 

 

Pemazmur memberikan dasar utama untuk memiliki keluarga yang diberkati dan berbahagia. Dasar itu adalah takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya (ay. 1). Rasa takut akan Tuhan tumbuh ketika seseorang menyadari akan kekudusan, keadilan, dan kebenaran Tuhan, sehingga ia akan memandang Tuhan dengan penuh rasa hormat. Rasa takut di sini tidak sama dengan rasa terintimidasi, tetapi lebih soal kekaguman atau hormat. Rasa takut akan Tuhan ini harus menjadi landasan utama bagi setiap anggota keluarga Kristen. Dengan demikian, setiap anggota keluarga akan mampu menjalankan tugas dan panggilannya sesuai dengan firman Tuhan: saling menopang dan menguatkan, saling menghibur dan melayani satu dengan yang lainnya.

 

 

Youth, keluarga yang takut akan Tuhan adalah keluarga yang senantiasa menerapkan prinsip-prinsip firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Tunjukkan kehidupan keluarga yang semakin hari semakin mengasihi Tuhan lewat teladan hidup yang dilakukan setiap hari.

 

 

1. Mengapa takut akan Tuhan penting bagi kehidupan keluarga?
2. Tantangan apa yang muncul ketika harus mengasihi sesama anggota keluarga?

 

 

Pokok Doa: Kebahagiaan keluarga.