MENJADI SAUDARA ORANG BERDOSA
Ibrani 2:10-18
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus
disamakan dengan saudara-saudara-Nya ….
(Ibr. 2:17)
Tokoh pewayangan Bambang Sumantri lebih terkenal ketimbang adiknya, Bambang Sukrosono. Sumantri ditakdirkan sebagai seorang pemuda tampan penuh pesona, sementara sang adik punya penampilan menyeramkan. Meski berbeda fisik, kakak beradik ini semula saling menyayangi. Perlahan mereka tumbuh dan punya karakter berbeda. Sumantri adalah sosok ambisius haus jabatan, sedangkan Sukrosono figur bersahaja, tulus dan rela berkorban apa pun untuk kakaknya. Tragis, sang adik akhirnya menjadi korban karena kakaknya tidak mau dipermalukan lantaran memiliki adik buruk rupa.
Terbalik dari kisah Sumantri dan Sukrosono, Yesus justru memandang kita sebagai saudara. Benar, mungkin saja penampilan kita tidak seburuk Sukrosono. Namun, bukankah perilaku kita penuh aib? Kita menjadi “buruk rupa” karena dosa! Yesus yang tidak mengenal dosa rela disamakan dengan saudara-saudara-Nya yang berdosa agar melalui penderitaan- Nya, Ia dapat mendamaikan seluruh umat manusia dengan Allah yang Mahakudus. Dialah yang memahami dan mengerti pergumulan dosa manusia, karena Dia telah sungguh-sungguh menjadi manusia. Yesuslah yang dapat menyelamatkan karena Dia sendiri tidak berdosa!
Yesus yang begitu mulia, tidak mengenal dosa, bersedia menjadikan semua manusia sebagai saudara-Nya. Maka, seharusnya kita juga mau menjadikan semua orang sebagai saudara kita!
REFLEKSI:
Bila Yesus mau menerima dan menjadikan orang berdosa
sebagai saudara-Nya. Mestinya hal serupa dilakukan oleh pengikut-Nya.
Mzm. 32; 1Raj. 19:1-8; Ibr. 2:10-18
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama