MEMBUKA TANGAN
Jawab Ananias: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar
tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang
dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.”
(Kis. 9:13)
Suatu kali Opa Randi bertugas sebagai penyambut jemaat di kebaktian Minggu. Dari kejauhan, tampak Opa Kusno memasuki halaman gereja. Opa Kusno sudah lima tahun tidak pergi ke gereja. Ia pernah terlibat kasus penipuan dan sejak itu ia tidak pernah lagi pergi ke gereja. Berkali-kali tim perlawatan mengunjunginya, namun beliau belum mau pergi ke gereja. Ia malu atas perbuatannya. Hari ini, Opa Kusno datang ke gereja. Ia tampil dengan wajah ceria. Banyak orang menyambutnya dengan sukacita, bahkan ada yang sampai memeluknya karena rindu. Akhirnya, sampailah Opa Kusno di pintu gereja dan bersalaman dengan Opa Randi. “Wah, tumben nih, datang lagi. Sudah tobat ya? Dikirain sudah hilang ditelan bumi,” ujar Opa Randi. Mendengar sambutan itu, Opa Kusno merasa malu dan meninggalkan gereja.
Sangat disayangkan sekali. Padahal Opa Kusno sudah mau datang ke gereja. Respons Opa Randi telah mematahkan semangat pertobatan Opa Kusno. Sobat Lansia, marilah kita berhati-hati dalam memberikan respons terhadap sesama. Jangan sampai respons yang kita berikan terkesan menghakimi. Marilah kita membuka tangan kita terhadap siapa pun, apa pun kesalahan mereka, sebagaimana Kristus membuka tangan-Nya untuk kita.
DOA:
Ya Allah, mampukanlah aku untuk mendukung
pertobatan sesamaku. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama