Keluaran 34:1-10

… ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian,

yakni Kesepuluh Firman.

(Keluaran 34:28)

Menurut Talmud Yahudi (kitab ajaran yang sangat penting bagi orang Yahudi), kedua loh batu yang dipecahkan Musa disimpan bersama dengan kedua loh batu yang baru di dalam Tabut Perjanjian (Talmud Bava Batra 14b). Kedua loh batu yang pecah merupakan simbol kerapuhan manusia disimpan bersama dengan kedua loh batu yang sempurna. Kedua loh batu yang pecah mengingatkan manusia akan kesedihan dan kepedihan kehidupan yang disimpan dan dibawa dalam hati manusia.

Musa melemparkan kedua loh batu yang ia terima dari Tuhan dengan penuh kemarahan, saat ia melihat bangsa Israel menyembah anak lembu emas (Kel. 32:19). Tuhan kemudian memerintahkan Musa untuk kembali memahat dua loh batu baru, karena Tuhan hendak menuliskan hukum-Nya (Kel. 34:1). Tuhan mengatakan, “Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian …” (Kel. 34:10). Kedua loh batu yang pecah berfungsi sebagai pengingat bahwa perbuatan bangsa Israel telah melukai hati Tuhan. Kedua loh batu yang baru mengingatkan perjanjian Tuhan dengan Musa dan Israel (Kel. 34:27- 28). Kedua loh batu baru ini juga menunjukkan kasih karunia dan pengampunan Tuhan.

Keberadaan dua loh batu yang pecah mengingatkan tiga hal. Pertama, kesedihan dan kepedihan kita dari pengalaman-pengalaman yang menyakitkan. Kedua, sikap dan perbuatan kita yang menyakiti hati Tuhan. Ketiga, mengingatkan tanggung jawab kita terhadap orang-orang yang menyimpan “loh batu yang pecah” (sakit hati) dalam hatinya. Baik loh batu yang pecah maupun dua loh batu baru sama-sama disimpan dalam Tabut Perjanjian. Hal ini menunjukkan betapa Tuhan juga menghargai orang-orang yang terluka. Dua loh batu yang pecah yang disimpan bersama dengan dua loh batu baru mengingatkan kita akan Mazmur 56:9, “… air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu.” Teens, Tuhan juga bisa memakai kita untuk menjadi teman bagi yang hatinya terluka bagaikan dua loh batu yang pecah.