AGAR MENGENAL ALLAH
Lukas 5:27-32
“… supaya mereka bertobat.”
(Luk. 5:32)
Ada dua buah cincin emas; besarnya berbeda, beratnya dan bentuknya juga berbeda. Orang menduga bahwa yang paling besar dan paling berat akan menjadi yang paling mahal. Tetapi, saat diperiksa tukang emas, ternyata yang kecil lebih mahal dibanding yang besar dan berat. Mengapa? Yang kecil berkadar 24 karat, sementara yang besar hanya 18 karat. Ini dapat menggambarkan manusia; dari luar tampak berbeda, baik gender, bobot, pekerjaan maupun jabatannya. Namun, di mata Penciptanya, semua manusia mulia dan berharga. Bahkan, yang lemah menurut dunia justru akan lebih diperhatikan oleh Allah.
Kedekatan Tuhan Yesus dengan orang berdosa sering memicu rasa iri dan kemarahan orang Farisi dan Ahli Taurat. Bagaimana tidak, Yesus kerap terlihat lebih akrab dengan pemungut cukai, pelacur dan orang-orang sakit ketimbang dengan para ulama. Orang-orang yang dicap najis dan ‘haram’ justru didekati Tuhan Yesus. Ia bergaul dan makan bersama mereka. Alasan-Nya, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” Memang, orang sehat jasmani dan rohani tidak butuh banyak pendampingan. Berbeda dengan orang sakit dan berdosa, mereka harus serius dilayani “supaya mereka bertobat”.
Youth, di sekitar kita banyak orang yang dicap ‘sampah masyarakat.’ Istilah ini kerap ditujukan kepada para pengangguran, penderita depresi, preman, kaum difabel, pekerja seks komersial, kaum LGBT dan lain sebagainya. Mereka ini diremehkan, dihindari, diserang dan dilukai. Tuhan Yesus mengasihi semua orang, juga orang-orang yang dianggap sebagai “sampah masyarakat.” Ia menerima, bergaul dan bahkan makan bersama mereka. Tuhan Yesus pun ingin kita mengasihi dan melayani semua orang, juga orang-orang yang dimarginalkan karena keadaan mereka yang berbeda dari orang kebanyakan, supaya mereka pun mengenal Allah.
- Mengapa Yesus tidak sungkan bergaul dengan orang miskin dan berdosa?
- Pantaskah kita menyebut manusia “sampah masyarakat” karena kondisinya?
Pokok Doa: Keberanian untuk bergaul dan bersaksi kepada orang-orang tersisih.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama