Keluaran 25:16-22

“… Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.”

(Keluaran 25:22)

Andria Zafirakou memenangkan 1 juta USD, sebagai guru terbaik dalam Global Teacher Prize 2018. Ketika ditanya apa yang ia pelajari sebagai seorang guru, Zafirakou mengatakan, “That it’s all about building relationships … trust. ” Kemudian dia menambahkan, “… the most beautiful thing about being a teacher is when you ask the child to teach you.” Seorang guru yang baik adalah seorang yang selalu belajar. Howard G. Hendricks mengatakan, “If we stop learning today, we stop teaching tomorrow. ”

Mengajar bukanlah untuk memberikan informasi, melainkan menginspirasi agar terjadi transformasi. Tuhan tidak sedang memberikan informasi tentang Mesir maupun Kanaan (Tanah Perjanjian), tetapi Tuhan sedang mentransformasi umat-Nya sebagai umat Kerajaan Allah, imamat yang rajani. Karena itu, Tuhan menegaskan bahwa Kemah Suci akan menjadi tempat Ia menyampaikan tentang segala sesuatu yang akan Ia perintahkan kepada Musa untuk disampaikan kepada orang Israel (Kel. 25:22). Mengajar umat adalah hal yang sangat penting. Hal itu sangat disadari oleh Yitro, mertua Musa (Kel. 18:20). Karena itu, Yitro meminta Musa untuk fokus dalam mengajar orang Israel. Firman Tuhan menyatakan bahwa penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati (honour, precious, price) dua kali lipat (double, twofold) , terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar. Bukankah Kitab Suci berkata: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik,” dan lagi “seorang pekerja patut mendapat upahnya” (1Tim. 5:17- 18). Hal ini menunjukkan pentingnya peran seorang pengajar.

Teens, barangkali temanmu pernah atau akan meminta bantuanmu untuk menjelaskan beberapa bagian pelajaran yang tidak ia mengerti. Bersediakah kamu selalu belajar sehingga dapat mengajar orang lain dengan baik dan rendah hati?