Keluaran 23:10-19

“… pada tahun ketujuh haruslah engkau membiarkannya

dan meninggalkannya begitu saja,

supaya orang miskin di antara bangsamu dapat makan ….”

(Keluaran 23:11)

Karoshi (bahasa Jepang) merupakan istilah untuk mengekspresikan kematian akibat kelelahan bekerja. Miwa Sado, seorang wartawan berusia 31 tahun, meninggal dunia setelah bekerja 159 jam dalam satu bulan. Manusia tidak dapat berkarya secara optimal, tanpa keseimbangan antara bekerja dan beristirahat.

Tuhan tidak merancang manusia sebagai makhluk yang bekerja bagaikan mesin yang bekerja tanpa merasa lelah. Tuhan sendiri memberikan teladan dengan beristirahat. Tuhan menghendaki manusia beristirahat, bahkan memerintahkan tahun Sabat, agar lembu, keledai, budak dapat melepaskan lelah (ay. 12). Selama enam tahun umat Tuhan bekerja, dan pada tahun ketujuh, semua diistirahatkan termasuk ladang mereka. Biarlah orang miskin dan binatang hutan menikmati hasil pertanian mereka pada tahun ketujuh (ay. 11). Tuhan juga memerintahkan umat-Nya untuk merayakan hari raya Roti Tidak Beragi, hari raya menuai, dan hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun. Menerima karunia kekayaan dari Tuhan menjadi tidak berarti apabila tidak memperoleh karunia untuk menikmati berkat tersebut (Pkh. 5:18). Sabat pada hakikatnya diperuntukkan bagi manusia. Oleh sebab itu, Sabat juga dikenal sebagai “hari kenikmatan” dan “hari yang mulia” (Yes. 58:13). Tuhan memberikan malam dan siang untuk mengingatkan kita bahwa ritme kehidupan adalah bekerja dan beristirahat.

Teens, apakah kamu beristirahat setiap harinya? Bagaimana kamu mengatur rutinitasmu untuk memperoleh tidur yang cukup? Kelolalah waktumu dengan bijak! Pelihara tubuhmu dengan istirahat yang cukup! Istirahat adalah saat kita merasakan pemeliharaan Tuhan di dalam hidup, menikmati dan mensyukurinya.