Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku

dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku,

dan tulang-tulangku menjadi lemah.

(Mzm. 31:11)

Pak Eko telah berusia 69 tahun. Akhir-akhir ini ia menjadi seorang yang pemarah. Ia merasa kesal, karena semua yang dikerjakannya selalu saja ada yang tidak beres. Ia tidak dapat bekerja dengan cepat. Ia mudah lelah dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Bahkan beberapa kali kakinya tersandung ketika berjalan. Pak Eko merasa menjadi orang yang sangat terbatas. Banyak hal yang dulu bisa dikerjakan dengan baik, sekarang sudah tidak bisa. Ini membuat Pak Eko merasa frustrasi.

Keterbatasan adalah hal yang tidak kita sukai. Apalagi kalau mengingat saat masih muda, semua bisa kita lakukan sendiri, bisa memutuskan sendiri apa yang kita mau. Namun, saat usia makin bertambah, kekuatan dan kemampuan kita makin berkurang. Banyak yang kita ingin lakukan, sudah tidak bisa kita lakukan sendiri lagi. Semua harus bergantung pada orang lain. Mau pergi harus menunggu ada yang mengantar. Keadaan ini tentu tidak menyenangkan, tetapi kita harus menerima kenyataan ini. Semakin bertambah usia, semakin mempunyai banyak keterbatasan. Namun, kita harus belajar rendah hati, mau menerima pertolongan orang lain. Dan terlebih utama adalah bersandar dan berserah pada Tuhan.

DOA:

Tuhan, ajar kami rendah hati dan semakin berserah kepada-Mu

ketika kami menjadi semakin lemah.

Ajar kami mau menerima pertolongan orang lain. Amin.