TANPA KATA
Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah
selama tujuh hari tujuh malam.
Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya,
karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.
(Ayb. 2:13)
Ibu Karina baru saja ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal karena sakit. Perasaan kehilangan masih amat terasa menyakitkan. Apalagi hubungan dengan suaminya selama ini sangat harmonis. Kedua anaknya sering menemani dan memberikan penghiburan. Namun, itu belum dapat menghilangkan rasa sepi di hatinya. Ibu Karina lebih suka diam dan menyendiri untuk memulihkan hatinya yang terluka. Ibu Tanti, sahabat Ibu Karina tidak pernah jemu menengok Ibu Karina. Ibu Tanti tidak banyak berbicara. Ia sering menggenggam tangan Ibu Karina, kadang mengusap bahunya dan kadang merangkulnya.
Sobat Lansia, kita pernah berduka, bukan? Kadang orang yang berduka senang mendengar kata-kata penghiburan, nasihat-nasihat yang menguatkan. Tetapi, ada juga yang kurang suka banyak dinasihati. Mereka ingin menarik diri dari pergaulan dan lebih suka menyendiri. Ada banyak cara kita untuk memberi penghiburan pada teman kita yang sedang sedih. Kita tidak harus selalu memberi banyak kata-kata penghiburan, kadang cukup sentuhan kasih, pendampingan atau duduk bersama, itu bisa sangat menjadi kekuatan dan penghiburan bagi teman kita. Ada banyak bentuk perhatian yang lebih bermakna dari banyak kata-kata.
DOA:
Tuhan, berikan kami hikmat, kapan harus berbicara dan kapan
harus berdiam diri mendampingi sahabat kami yang sedang
berduka, agar kehadiran kami selalu jadi berkat dan kekuatan. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama