HUMOR
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri,
tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
(Ams. 15:13)
“Halo Oma, kenapa Oma pakai kumis?” Mendengar kata-kata cucunya, Oma Ira yang baru saja minum kopi menjadi cemberut. Oma Ira segera menjawab, “Kamu cucu kurang ajar, selalu meledek orang tua.” Cucunya berlalu sambil tertawa. Oma Ira memang terlalu serius, kurang suka bergurau. Karena itu, walau memang sekitar bibirnya ada noda hitam kena kopi bagai kumis, ia tidak suka diledeki cucunya. Orang sering menasihati Oma Ira, “Oma jangan terlalu serius, sekali-sekali bercanda, dong, kalau terlalu serius, nanti cepat tua.”
Pada umumnya orang suka humor. Dalam pergaulan, humor bisa mencairkan suasana dan bisa mengakrabkan diri satu sama lain. Tentu saja canda dan humor dilakukan dalam batas-batas yang wajar dan sehat. Olok-olok yang ramah, mempererat relasi. Humor adalah karunia Tuhan agar hidup ini tidak tegang. Dengan humor kita bisa tertawa, gembira serta membuat hati menjadi lega. Sebuah artikel mengatakan anak-anak dalam sehari bisa tertawa lebih banyak daripada orang dewasa. Jadi, mengapa dengan bertambah umur kita harus kehilangan sukacita tertawa? Sobat Lansia, mari kita bercanda dengan humor sehat. Itu akan menambah sukacita dalam hidup kita.
DOA:
Tuhan, berikan kami kepekaan sehingga bisa tersenyum
dan tertawa atas banyak hal. Biarlah kami belajar untuk selaku bersukacita
agar hati kami tidak menjadi gersang. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama