Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya,

sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?

Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

(Yes. 49:15)

Oma Ria hampir tiap hari dimarahi oleh anak cucu karena sudah pelupa. Kemarin ia kehilangan kacamatanya, sudah dicari ke sana kemari tidak ditemukan. Ia mengeluh ini pasti ulah cucunya, ia merasa kacamatanya disembunyikan. Setelah seisi rumah ikut mencarinya, ternyata ada di wastafel. Oma ingat waktu ia mencuci tangan, ia melepas kacamatanya dan meletakkan di situ. Hari ini Oma Ria kehilangan dompetnya, ia kembali mengomel pasti ada yang menyembunyikan dompetnya, atau sengaja mencurinya. Ketika ia menemukan dompet itu di laci, ia baru ingat, dialah yang meletakkan dompet itu di situ.

Mungkin ada di antara Sobat Lansia yang sudah mengalami kepikunan seperti Oma Ria, sering kehilangan benda miliknya. Jangan buru-buru menuduh anggota keluarga kita. Mungkin kita yang telah salah menempatkan barang itu. Berusahalah selalu menyimpan satu barang di tempat yang sama sepanjang waktu. Jangan biasakan menaruh barang sembarangan. Ini akan menolong kita untuk tidak sering kehilangan barang-barang kita. Walau kita sering lupa akan teman kita atau tempat kita meletakkan suatu benda, kita tetap patut bersyukur karena Tuhan tak akan pernah melupakan kita anak-anak-Nya.

DOA:

Tuhan,

sekalipun kami sering mengalami lupa meletakkan barang-barang kami,

tetapi kami bersyukur Tuhan tidak pernah melupakan kami.

Tuhan selalu menyayangi dan menolong kami,

anak-anak-Mu yang sudah makin lemah. Amin.